Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
 pena biru2

10 Tahap Menjadi Penulis Pemula yang Baik


Saat kita berkunjung di sebuah toko buku atau perpustakaan, kita biasa mengamati deretan buku dan mengagumi salah satunya. Terbersit rasa ingin seperti itu. Menjadi seorang penulis dengan ide yang tersebar di kalangan pembaca.

Namun, seseorang yang ingin melangkah dalam dunia kepenulisan belum tentu mengetahui apa-apa saja yang perlu ditempuh. Sehingga banyak yang menggebu di awal dan melempem di pertengahan hingga akhir.
Apa saja yang harus dilakukan? Kemudian, bagaimana alurnya jika kamu berkeinginan untuk mengabadikan karya dalam bentuk buku?
Semua penulis pasti memiliki tips untuk mengembangkan keterampilannya. Berikut beberapa tips untuk menjadi penulis pemula dari saya.
  1. NIAT : Meskipun terlihat mudah dan sepele, tetapi hal ini merupakan akar dari semua tindakan yang akan kamu lakukan. Bisa saja niatmu kuat dan penuh ambisi di awal, tapi semakin lama niat itu akan memudar dan karyamu tidak pernah selesai. Pada titik tersebut, seorang penulis harus pandai-pandai mengikat niat. Meski terkadang surut, penulis harus bisa menaikkannya kembali. Kamu harus tahu mengapa niat yang dimiliki luntur dan solusi apa yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan niat itu kembali.
  2. MINAT : Sebelum menulis, tentukan tulisan seperti apa yang akan kamu bentuk. Bisa berupa fiksi (cerpen, puisi, dsb) atau nonfiksi (pengalaman hidup, berita, dsb). Sesuatu yang kamu minati akan lebih mudah dieksekusi. Contoh, kamu suka dengan cerpen. Kamu bisa mulai menulis karya berbentuk cerpen terlebih dahulu.
  3. MEMBACA : Sebagai penulis pemula, diperlukan banyak bacaan untuk memenuhi referensi tulisan yang bagus dan menarik. Bukan untuk menjiplak ya, tapi untuk melihat teknik menulis seperti apa yang baik dan berterima. Bukan hanya penulis pemula, penulis ahli pun terus membutuhkan asupan bacaan. Karena dengan membaca, secara tidak langsung tulisan yang dibuat akan semakin matang. Terlebih, ada bacaan yang sangat penting dan tidak boleh tertinggal yakni PUEBI, KBBI, dan Tesaurus. Kamu malas membaca? Lalu bagaimana bisa karyamu dibaca oleh orang lain jika karya itu mewajibkan kamulah pembaca pertamanya?
  4. CATATAN : Buatlah catatan kecil saat sebuah ide datang. Karena ide bisa datang kapanpun,  kamu butuh merekamnya dalam sebuah tulisan. Tidak perlu panjang dan detail. Kamu bisa membuat kata kunci dan beberapa kalimat yang mewakili kata kunci tersebut. Kegiatan ini tidak akan sia-sia, malah akan memudahkan kamu untuk membentuk karya secara teratur.

  5. MENULIS : Saat kamu sudah mendapatkan waktu dan kondisi yang pas, kamu bisa langsung mengeksekusi ide yang kamu tulis di catatan sebelumnya. Berbekal niat, minat, dan wawasan bacaan kamu bisa mencipta setidaknya satu lembar karya sekali duduk. Tentukan juga waktu yang tepat untuk bisa menulis rutin contohnya, seseorang akan produktif menulis saat malam hari sebelum tidur ditemani beberapa camilan dan susu hangat.
  6. JANGAN MENUMPUK IDE : Tidak ada salahnya kita memiliki banyak ide. Tapi kita juga harus berhati-hati untuk menata ide-ide tersebut. Dalam sebuah karya, jangan suka membuat ide cerita yang tumpang tindih. Selain membikin pembaca bingung, sebagai penulis kita juga sulit untuk merangkainya. Tumpukan ide yang ada harus diperhatikan, apakah bisa bersatu dengan ide lain? Jika tidak, alangkah lebih baik ide tersebut diendapkan dan digunakan pada karya selanjutnya.
  7. SELF-EDITING : Ini wajib dilakukan oleh semua penulis. Saat tulisanmu selesai dibuat, kamu perlu mengedit hal-hal seperti salah ketik, kalimat tidak efektif, kesesuaian format, dsb. Self-editing ini tidak dilakukan seketika setelah tulisan selesai. Jika kamu melakukannya saat itu juga, kamu akan cenderung kesulitan menemukan kesalahan-kesalahan. Karena, saat itu kamu merasa tulisanmu sudah baik dan sempurna. Coba tinggalkan tulisanmu selama beberapa jam. Endapkan tulisan tersebut. Kamu bisa melakukan kegiatan lain seperti nonton film, baca buku, makan, dll. Baru setelah itu kamu bisa melakukan self-editing dengan pikiran jernih dan tenang. Saat itulah kamu akan menemukan kesalahan yang tidak kamu lihat sebelumnya.
  8. MENGIRIM KE MEDIA : Poin ini adalah pilihan. Tapi, saya rasa juga penting untuk penulis pemula. Jangan biarkan tulisanmu terbengkalai di folder laptop atau PC. Salah satu tujuan menulismu adalah berbagi kepada orang lain bukan? Jika kamu hanya menyembunyikan karya tanpa orang lain tahu, tentu itu menjadi sia-sia. Sehingga, lebih baik kamu mulai mengirim karyamu di media entah online atau offline. Saat ini, media online untuk menampung tulisan para penulis sangat banyak di antaranya Wattpad, Storial.co, Cabaca.id, Novel.me, dsb. Di sana kalian juga bisa mendapat komentar dan saran dari pembaca, sehingga kamu dapat membuat tulisanmu berkembang. Selain itu, kamu juga bisa mengirimkannya di media seperti koran dan majalah (asal sesuai dengan ketentuan).
  9. TERUS MENERUS : Kadang, ada penulis yang membuat sebuah karya lalu menghilang. Tentu tidak masalah jika dia terus menulis meskipun dia tidak mengunggahnya di media. Tapi, jika dia berhenti menulis dalam jangka waktu yang lama, keterampilan menulis yang selama ini dimiliki bisa saja surut dan benar-benar kembali ke titik nol. Jadi, jika kamu ingin menjadi penulis, teruslah menulis. Meskipun itu hanya satu dua lembar tulisan.
  10. MENGIKUTI LOMBA : Nah, poin terakhir ini paling asyik untuk dijadikan ajang unjuk diri. Selain bisa melihat persaingan dalam menulis, kamu juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan hadiah. Kamu bisa mengikuti perlombaan yang banyak diselenggarakan oleh penerbit atau lembaga. Jangan lupa untuk perhatikan  persyaratan dan penilaian lomba.

Itu tadi beberapa tips untuk menjadi penulis pemula. Untuk menjadi seorang penulis, kita tidak harus 100% mengikuti gaya penulis lainnya. Setiap penulis memiliki ciri khas masing-masing yang akan menarik minat pembacanya. Selamat menulis dan senantiasa bersemangat. Semoga artikel ini bermanfaat.

12 komentar untuk "10 Tahap Menjadi Penulis Pemula yang Baik"

  1. Saya dulu punya buku saku kecil yang isinya ide-ide tulisan. Waktu itu kebanyakan ide cerpen...malah sekarang file kumcerku yang sudah jadi entah kemana??? 😥

    BalasHapus
  2. Yang sulit jadi penulis itu menyusun kata-kata yang benar-benar pas saat dibaca oleh si pembaca, apalagi pekerjaan saya di perusahaan bidang Pariwisata.

    BalasHapus
  3. Saya masih sering nih kadang suka menumpuk ide. Pernah dalam satu hari situasi pikiran lagi mood-mood nya, eh muncul banyak banget ide buat topik tulisan.
    Tapi prakteknya malah gaada yang terselesaikan ahaha

    BalasHapus
  4. diary blog ya min ? suka banget dari SD kelas 6 sampai sekarang, ya kalau aku masih banyak belajar :)

    BalasHapus
  5. Menjadi penunulis itu by doing. Sebagian ada kawan yang bertanya. Bagaiamana agar pandai menulis. Saya jawa ya menulis. Hehe

    Hal terpenting banyak banyak baca buku sih. Semakin banyak semakin luas juga dan argumentatif. Buku apa saja.

    Menulis sama dengan menyanyi. Haru praktik dan harus banyak referensi lagu. Hehe

    BalasHapus
  6. Langkah ke-6 ini nih min yang masih suka kesusahan ngaturnya :( kebanyakan ide tapi ga langsung dituangin, giliran dituangin menjadi tulisan, malah kadang rancu dan bingung gimana mau menghubungkannya

    BalasHapus
  7. Setuju banget yang terpenting awalnya adalah niat dan tau senangnya nulis di genre apa supaya bisa menikmati proses menulisnya juga. Bener banget yang nomor 4, biasanya saya selalu nyatet ide-ide yang bermunculan di notes hp karena kadang idenya datang di saat ga terduga dan kalo ga langsung ditulis bisa jadi lupa

    BalasHapus
  8. Jangan menumpuk ide kayak aku banget itu, kadang ide di kepala muncrat gitu aja sangking banyaknya. Padahal udah diniatin mau nulis, tapi itu tadi ketumpuk-ketumpuk eh busuk :(

    BalasHapus
  9. Harus banyak wawasan sih mba kalo mau jadi penulis, agar kita punya ide mau nulis apa dan arah penulisannya seperti apa

    BalasHapus
  10. manteb mbak, cuma kadang kalo lg stuck/mentok muncul lah penyakit malas nulis..hehehe
    oiya mbak web saya gak masuk kategori media ya kalo di dunia penulis..meskipun masih belum sebesar media lainnya.. hehehehe

    tio-iotomagz

    BalasHapus
  11. Saya sendiri pengen jadi penulis, tapi harus banyak baca buku dan tentu saja menulis, tapi saya rasa tidak mudah membalikkan telapak tangan

    BalasHapus
  12. Saya juga ingin menjadi penulis yang profesional karena itu saya baca artikel ini

    BalasHapus