Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
 pena biru2

Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Koordinatif (Koordinatif) & Subkoordinatif (Bertingkat)

Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara) & Subkoordinatif (Bertingkat). Jika di artikel sebelumnya kita membahas gugus konsonan dan gugus vokal, sekarang kita akan membahas kalimat. Dalam bahasa lisan maupun tulisan sering kita memakai kalimat majemuk. Kalimat majemuk ialah kalimat yang berisi lebih dari satu klausa. Kalimat majemuk tersebut di antaranya kalimat majemuk setara atau yang biasa disebut sebagai kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk bertingkat atau sering disebut dengan kalimat majemuk subkoordinatif. Apa pengertian dari dua jenis kalimat majemuk tersebut? Apa saja konjungsi dalam kalimat ini dan bagaimana contohnya? Yuk, simak pembahasan berikut ini.

Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk


1.     Pengertian Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)

Apa kalimat majemuk setara atau koodinatif itu? Yakni kalimat yang menggabungkan dua klausa atau lebih, masing-masing memiliki kedudukan atau posisi sama. Sehingga dua klausa tersebut tidak ada yang berperan sebagai klausa atas dan bawah. Klausa yang ada tidak terikat satu sama lain. Klausa di dalam kalimat majemuk koordinatif ini memiliki kedudukan yang imbang. Jika digambarkan akan seperti gambar berikut.

 

Kalimat Majemuk Setara atau Koordinatif

Agar lebih mudah memahami, perhatikan contoh kalimat majemuk koordinatif atau setara berikut ini.

Moenbi mengunjungi Hayya dan dia membawa buah mangga.

Kalimat majemuk setara atau koordinatif : Moenbi mengunjungi Hayya dan dia membawa buah mangga.

Klausa pertama : Moenbi mengunjungi Hayya

Konjungtor : dan

Klausa kedua : Dia membawa buah mangga

Krisna mendapat nilai sembilan sedangkan Moenbi mendapat nilai delapan.

Kalimat majemuk setara atau koordinatif : Krisna mendapat nilai sembilan sedangkan Moenbi mendapat nilai delapan.

Klausa pertama : Krisna mendapat nilai sembilan

Konjungtor : sedangkan

Klausa kedua : Moenbi mendapat nilai sembilan

 

2. Contoh Konjungsi dan Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)

Untuk mengetahui apakah kalimat tersebut adalah kalimat majemuk koordinatif, kita bisa melihatnya dari konjungsi dan klausa yang ada pada kalimat tersebut. Sekilas info, konjungsi ialah kata sambung yang menyambungkan dua klausa atau lebih. Konjungsi yang biasanya muncul untuk kalimat majemuk koordinatif (setara) yakni atau, tetapi, serta, lagipula, padahal,  hanya, sedangkan, melainkan, maupun…, baik…, dll.

Contoh Konjungsi Kalimat Majemuk Setara


Berikut beberapa contoh kalimat majemuk koordinatif (setara) yang menggunakan konjungsi yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya.

·         Zen datang ke rumah Andine atau Andine yang datang ke rumah Zen?

·         Bu Kiara sudah menegur, tetapi Agus tidak mau meminta maaf.

·         Sang guru merasa kesal serta kecewa terhadap siswa tersebut.

·         Rizka tidak masuk sekolah, lagipula dia malas belajar.

·         Kris tidak jelek, hanya kurang merawat diri.

·         Lilla suka matematika, sedangkan Olla suka Bahasa Indonesia.

·         Avo terus mengerjakan pekerjan rumah, padahal dia sudah lelah.

·         Sani bukan anak pemilik rumah, melainkan anak pembantu di rumah itu.

 

3.     Pengertian Kalimat Majemuk Subkoordinatif (Bertingkat)

Kalimat majemuk bertingkat atau yang biasa dikenal sebagai subkoordinatif merupakan kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika kalimat majemuk setara tidak memiliki keterikatan satu sama lain, kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa yang berkaitan antara satu dengan lainnya. 

Kalimat Majemuk Bertingkat atau Subkoordinatif


Untuk lebih memahami jenis kalimat ini, perhatikan contoh kalimat majemuk subkoordinatif berikut.

Lelaki itu berkata bahwa kekasihnya mencintai pemuda lain.

Kalimat majemuk bertingkat : Lelaki itu berkata bahwa kekasihnya mencintai pemuda lain.

Klausa pertama : lelaki itu berkata

Konjungtor : bahwa

Klausa kedua : kekasihnya mencintai pemuda lain

Jaya menjadi linglung sejak ditinggal Yana.

Kalimat majemuk bertingkat : Jaya menjadi linglung sejak ditinggal Yana.

Klausa pertama : Jaya menjadi linglung                                                                                  

Konjungtor : sejak

Klausa kedua : (Jaya) ditinggal nikah Yana

Pada contoh kedua, subjek klausa kedua lesap pada klausa pertama. Karena dua klausa tersebut berada dalam satu kalimat, sehingga tidak ada masalah dengan subjek yang muncul pada klausa pertama dan tak tertulis secara gamblang pada klausa kedua. Hal tersebut juga dilakukan untuk membuat kalimat majemuk lebih enak dibaca dan berterima.

 

4. Contoh Konjungtor dan Kalimat Majemuk Bertingkat (Subkoordinatif)

Seperti kalimat majemuk sebelumnya, untuk menentukan kalimat majemuk subkoordinatif dapat juga dikenali melalui konjungsi (kata sambung) dan klausa yang disajikan. Dalam kalimat sederhana, mungkin memperhatikan konjungsi yang dipakai sudah cukup. Namun, pada kalimat yang kompleks memperhatikan tiap klausa yang ada juga tak kalah pentingnya.

Contoh Konjungsi Kalimat Majemuk Bertingkat


Contoh konjungsi atau kata sambung yang sering muncul dalam kalimat majemuk subkoordinatif di antaranya sesudah, sebelum, sejak, ketika, kala, sehingga, sementara, jika, bila, andai, sekiranya, agar, supaya, meskipun, walaupun, seperti, bagaikan, daripada, sebab, karena, dengan, tanpa, dll. Cotoh kalimat majemuk subkoordinatif (bertingkat) sebagai berikut :

·         Andai saya memiliki dia, saya akan menjaganya sebaik mungkin.

·         “Kamu harus belajar supaya naik kelas.”

·         Mbah Seno sedang mengaji ketika tsunami menerjang kota.

·         Engkau lenyap di pelupuk mata kala cinta ini merekah.

·         Ilma mati setelah peluru itu menembus dadanya.

·         Janji rutin berolahraga agar tubuhnya kembali sehat.

·         Jika Jay menyadari cinta Septi untuknya, dia pasti menyesal telah pergi dari kota ini.

·         Proyek jalan tol itu berhasil karena mendapatkan dana yang cukup.

·         Tanpa alat pernapasan yang memadai, dia pasti sudah mati.

·         Gempa yang melanda Jogja sangat kuat sehingga membuat banyak rumah ambruk.

Nah, itu tadi pembahasan tentang pengertian dan contoh kalimat majemuk setara (koordinatif) serta kalimat majemuk bertingkat (subkoordinatif). Selain pengertian dan contoh kalimat, terdapat juga contoh konjungsi yang sering muncul pada dua jenis kalimat majemuk tersebut. Sekali lagi perlu diingat, kalimat majemuk dapat dibedakan dari konungsi yang menyambungkan klausa satu dengan lainnya. Namun, pada kalimat yang lebih sulit, tak hanya konjungsi yang dilihat, tetapi juga klausa yang membangun kalimat tersebut. Semoga pembahasan pada artikel ini bermanfaat dalam pembelajaran bahasa. Terima kasih sudah menyimak dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.


Posting Komentar untuk "Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Koordinatif (Koordinatif) & Subkoordinatif (Bertingkat)"